Beberapa waktu yang lalu dalam perjalanan Naik Bis antar Propinsi
Kalimantan, dari Banjarmasin menuju Samarinda, di sebelah saya
duduk seorang laki - laki paruh baya yang penampilannya cukup
tenang dan simpatik.
Perjalanan yang cukup panjang selama 18 jam tersebut, tidak terasa
melibatkan kami dalam obrolan panjang yang ternyata sangat sarat
makna dan hikmah yang ingin saya sharingkan kepada teman -
teman semua disini.
Ini beberapa petikan percakapan tersebut :
" Ke Samarinda juga Pak " Tanya saya membuka pembicaraan.
" Betul dik, saya mau pulang ke Samarinda, sudah beberapa hari ini
saya di Banjarmasin " Kata Pak Budi sambil menjawab pertanyaan
saya dan memperkenalkan dirinya.
"Oh..., kalau boleh tahu apa ada keluarga yang di jenguk Pak ?" Kata
saya melanjutkan pembicaraan.
"Oh tidak, saya pengen buka cabang usaha saya di Banjarmasin "
Jawab Pak Budi Kalem sambil tersenyum hangat.
" Wah...Bapak luar biasa sdh buka cabang baru lagi di Banjarmasin,
pasti usaha Bapak maju pesat, dan kalau boleh tahu bergerak di
bidang apa Pak ? " Kejar saya pengen tahu.
" Alhamdulillah, saya punya usaha rental mobil dan kursus menyetir
dik. Saya sudah buka beberapa cabang di Kal-Tim dan ini mau saya
lebarkan lagi usahanya ke Kal-Sel"
" Hebat Pak, pasti Bapak memang sudah merintis dan
merencanakan pengembangan usaha ini dengan baik, Bapak benar -
benar seorang usahawan sejati " Puji saya terus terang.
"Ha..ha..inilah yang orang banyak salah sangka dik, saya
sebenarnya seorang guru SD, dan sampai sekarang ini, saya juga
masih aktif mengajar kok " kata Pak Budi menjelaskan sambil
matanya menerawang, mungkin teringat dgn perjalanan hidupnya
tersebut.
" Ah..yang bener Pak, Luar biasa Bpk ini. Bagi pengalaman dong
Pak, gimana caranya bisa mengembangkan usaha Bapak sampai
sebesar ini ditengah Bapak sibuk untuk mengajar juga. " Kejar saya
lagi.
" Begini dik..., di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau Tuhan
berkehendak, Adik percaya "
" Saya percaya dan yakin Pak " jawab saya.
"Begitulah yang terjadi dalam kehidupan saya Dik, saya lebih suka
bilang bahwa terjadi kemu'jizatan dalam hidup saya, Tuhan telah
ikut turut campur tangan yang sangat besar dalam perjalanan hidup
saya sehingga seperti sekarang ini " Pak Budi memulai ceritanya.
" Seperti yang adik bilang hidup saya sudah cukup disibukkan
dengan kegiatan mengajar sebagai guru sehingga hampir tidak
pernah terpikirkan untuk melakukan hal - hal yang lain, apalagi untuk
berwiraswasta, wah..terbayangkan pun tidak sebetulnya"
"Sampai suatu ketika di suatu sore, saya kedatangan seorang
pemuda yang ingin mencari pekerjaan ke rumah saya"
"Awalnya saya bingung bagaimana cara bantu pemuda tersebut,
padahal kata pemuda tersebut dia sangat perlu sekali pekerjaan
untuk membiayai Ibunya yang sudah tua dan adik-adik nya yang
masih bersekolah"
"Dalam kondisi bingung tersebut, tiba-tiba Pemuda tersebut
bertanya"
"Pak, mobil yang di samping rumah itu mobil Bapak" tanya Pemuda
tersebut.
"Betul, jawab saya. Tapi itu mobil Colt tua, sering mogok, jarang
saya pakai, karena lebih enak naik motor" jawab saya
Kepada Pemuda tersebut.
"Bapak gimana kalau saya yang perbaikin mobil Bapak tersebut,
kebetulan saya tahu sedikit tentang mesin, nanti kalau sudah baik
saya bawa mobil tersebut untuk saya taxi kan, mengenai upah saya,
saya percayakan kepada Bapak saja pembagiannya, yang penting
saya bisa kerja Pak" mohon pemuda tersebut.
Karena memang niat saya awalnya ikhlas pengen banget menolong
pemuda tersebut, tentu saja permintaan Pemuda itu langsung saya
setujui, bahkan seluruh pengelolaan mobil tersebut saya percayakan
saja kepada dia, karena saya tetap harus konsentrasi untuk
mengajar.
" Dan Masya Allah, ternyata kalau niat kita untuk menolong orang
lain tersebut ikhlas, Allah mempermudah semua urusan dan
menggantinya dengan berlipat ganda, usaha taxi mobil tersebut
terus berkembang. Dari mobil tua bisa di ganti dengan mobil baru,
dari 1 mobil jadi 2, dari 2 jadi 4, dan terus bertambah bahkan
sekarang kami sudah bisa membuka usaha baru berupa Kursus dan
private Menyetir bagi para pemula "
Saya terus menyimak cerita Pak Budi tersebut, sambil merenung
bahwa hidup ini sebenarnya mudah kalau kita memang selalu ingat
ada ALLAH tempat kita bersandar.
Ada ALLAH tempat kita meminta....
Dan tidak ada yang mustahil bagi ALLAH, semudah membalik
telapak tangan saja.
Kata Bijak :
Kebahagiaan kita tumbuh berkembang manakala kita membantu
orang lain. Seperti tanaman yang harus dipupuk dengan sikap dan
tindakan memberi, kebahagiaan kita akan layu dan mengering
manakala kita tidak mencoba menolong sesama.
Allah memberikan berita gembira kepada orang-orang yang
beriman bahwa Dia akan memberikan keberhasilan kepada orang-
orang yang menjalankan agama-Nya:
“Adapun orang yang memberikan hartanya (di jalan Allah) dan
bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka
Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (Q.s. al-
Lail: 5-7).
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya jalan yang sulit.” (Q.s. al-Lail: 8-10).