gwijaya
Tuesday, January 29, 2013
Bismillahir-Rah manir-Rahim ... “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”( Al-‘Asr:1-3)
Setiap potongan waktu adalah momentum.Setiap penggal masa adalah kesempatan. Semacam pelontar yang bisa melemparkan diri kita ke puncak sukses, atau sebaliknya menjungkalkan kita ke jurang kegagalan.
Ada berjuta momentum dari sekian banyak momentum yang ada, tidak saja
sekedar saat perayaan, seperti ulang tahun misalnya, atau saat datang
hari raya, pergantian tahun, atau saat kita lulus kuliah, saat kita
melalui pernikahan.Namu n masih banyak momentum yang ada, ketimbang
sekedar saat-saat datangnya musim perayaan seperti itu.
Pagi yang
menyapa dalam hangatnya adalah momentum. Saat kita memulai hari
baru.Adakah ini akan kita isi dengan kebajikan, ataukah dengan
kekerdilan? Siang yang terik adalah momentum.Saat tepat bagi kita
menenangkan diri termin pertama ibadah siang. Ada jeda untuk mengisi
ulang spirit. Saat petang menjelang adalah momentum.Ketika kita mencoba
mengakhiri penat. Bertanya kita pada jiwa, adakah hari ini kita telah
berkarya? Malam yang sunyi adalah momentum, saat kita merunduk dalam
diam. Bertanya kita pada batin yang jujur, apakah hari ini telah kita
lewati tangga-tangga menuju kebaikan hidup?
Begitulah, dalam
kelebat lajunya yang sangat cepat, waktu dan hidup memberi kita
momentum, bahkan pada detik-detiknya. Setiap momentum punya fungsi dan
fasenya sendiri.. Tak tergantikan oleh yang lain. Karena HIDUP TAK
MENGENAL SIARAN TUNDA. Apa yang jatahnya detik ini, berlaku pula hari
ini. Tidak mungkin ditunda sampai besok.
Masalahnya, kita tidak
pernah tahu pada momentum yang mana kita akan sukses atau gagal. Maka,
pada setiap potongan momentum dan kesempatan itu kita seperti berjudi.
Gagal atau sukseskah? Lancer atau tersendatkah?
Kita tak pernah
tahu, apakah sebuah keputusan pada sebuah momentum akan mengantarkan
kita kepada kebaikan, pada kejayaan atau kesuksesan. Atau sebaliknya
kita akan menuai kegagalan. Momentum hidup memberi kita arti penting
sebuah kesempatan, itu sebabnya setiap kesempatan adalah momentum emas.
Maka tak ada pilihan lain bagi kita, kecuali memandang setiap momentum
itu penting. Setiap momentum itu istimewa.Setiap kesempatan itu
berharga. Momentum dalam hidup seperti sebuah batu loncatan. Tempat kita
menghentak unuk melompat lalu mendapatkan daya dorong baru, kekuatan
baru, dan mengahasilkan karya baru.
Yang lebih penting dari itu
semua, adalah memaknai seluruh rentang hidup ini sebagai momentum.Detik
demi detiknya. Hari demi harinya. Orang yang hanya bergantung pada
momentum-moment um seremonial yang langka, akan menjadi sangat miskin
kesempatan. Bila hanya ulang tahun saat memperbaiki diri, alangkah
sedikitnya kesempatan menjadi baik.Atau saat momen-momen tertentu,
seperti pada saat tahun baru, setelah dewasa nanti, atau saat-saat lulus
sekolah dan kuliah. Maka alangkah sedikit dan miskinnya kita akan
kesempatan untuk memperbaiki diri.
Inti membangun kehidupan
kita adalah hari ini.Hari inilah saat sesungguhnya. Saat kita beramal
dan menabung amal saleh.Jika kita berada di pagi hari, janganlah
menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Kita jalani, bukan hari
kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan
juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari kita, dan siangnya menyapa kita.
Pada hari ini pula, sebaiknya kita mencurahkan seluruh perhatian,
kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, kita harus bertekad
mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an
yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam
segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah
berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap
kesehatan jiwa dan
raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.
Pada hari dimana kita hidup saat inilah sebaiknya kita membagi waktu
dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap
detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyak nya
pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk
hari itu. Ber-istighfar-l ah atas semua dosa, ingatlah selalu
kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam
keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan
kebahagiaan!
Setiap kali kita melewati sepotong waktu,
serentang masa, kita harus mengerti, bahwa itulah kesempatan yang sangat
berharga. Ini adalah momentum yang bias menghantarkan kita kehamparan
bahagia, atau himpitan sengsara.Setiap kali waktu dating ia meminta
haknya, saat itu juga.Sebab, HIDUP TAK MENGENAL SIARAN TUNDA.
Wallahu a'lam bish-shawab ...
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Title : ... HIDUP TAK MENGENAL SIARAN TUNDA ...
Description : Bismillahir-Rah manir-Rahim ... “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan ...
Rating : 5